Monday, January 9, 2012

Wilson Disease

Tergesa-gesa nak tau apakah Wilson Disease. Jadi terjumpa artikle ni dari sini. Mungkin dari Indonesia tapi takpe la asalkan dapat kongsi apa punca/sebab penyakit dihidapai Hani Humaira (anak ex schoolmate) yang menderita di ICU Hospital Selayang skrg ni. Parents Hani, Intan and Firdaus rupanya adalah embawa genetik Wilson Disease yang mungkin mengakibatkan Hani terkesan. Hani kena buat Liver Transplant dan Firdaus adalah penderma yang sesuai sbb kategori darah diaorang sama (jenis B). So Firdaus skrg ni tgh jalani rawatan nak tentukan kesesuaian hati untuk Hani.

Semoga dipermudahkan segala urusan untuk anak kecik berumur 1 tahun 9 bulan ini. So jom share info psl Wilson Disease ni.Mana la tau boleh tambah pengetahuan dan ilmu untuk masa akan datang..


Penyakit Wilson sangat jarang ditemukan, merupakan penyakit keturunan yang disebabkan akibat timbunan tembaga (cuprum) yang berlebihan di dalam tubuh. Meningkatnya kadar tembaga secara perlahan-lahan dalam sirkulasi darah akan ditimbun terutama di otak, hati, ginjal dan kornea pada mata.



Dalam kondisi normal, tembaga yang berasal dari makanan akan diproses di hati. Proses pencernaan tembaga ini kemudian berlanjut di dalam empedu. Di sini, proses pencernaan terjadi bersama komponen dari empedu (suatu cairan yang dihasilkan oleh jaringan hati, yang kemudian diteruskan ke usus halus untuk membantu proses pencernaan). Saat kantong empedu mengosongkan isinya untuk proses awal di usus halus (duodenum), tembaga di dalam empedu akan keluar dan masuk ke dalam usus halus bersama dengan sisa-sisa pencernaan lainnya. Pada orang yang sehat, tembaga akan dikeluarkan dari tubuh bersama dengan tinja.

Pada penyakit Wilson, tembaga yang berada di hati tidak dapat masuk ke dalam empedu sehingga terjadi penimbunan di dalam hati. Kadar tembaga yang meningkat di dalam jaringan hati menyebabkan kerusakkan jaringan hati sehingga tembaga akan masuk dan menumpuk di dalam aliran darah. Tembaga kemudian akan mengendap di berbagai oragn tubuh, terutama pada ginjal, otak, susunan saraf pusat dan mata. Penyakit Wilson adalah gangguan akibat keracunan tembaga yang terjadi sejak mulai dari lahir.

Penyakit Wilson mempengaruhi kurang lebih 1 dari 30.000 hingga 100.000 orang dan dapat mempengaruhi orang-orang dari berbagai bangsa. Kurang lebih 1 dari 90 orang adalah pembawa (karier) gen penyakit Wilson.

Sebab dan Gejala

Penyakit Wilson adalah penyakit yang diturunkan secara resesif autosom. Resesif autosom berarti masing-masing orangtuanya sebagai pembawa (karier) gen penyakit ini pada pasangan gennya. Jika masing-masing orangtuanya memiliki kromosom yang mengandung gen penyakit Wilson maka anaknya akan mengidap penyakit ini. Baik pria maupun wanita dapat mengidap penyakit ini. Jika seseorang membawa gen penyakit Wilson maka ia tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit ini. Penyakit ini akan muncul jika seseorang menerima salinan gen dari masing-masing orangtuanya. Kebanyakkan kasus penyakit Wilson tidak diturunkan tetapi terjadi akibat mutasi gen secara spontan.

Gen penyakit Wilson terletak pada kromosom nomor 13. Gen ini disebut ATP7B dan diyakini terlibat dalam transportasi tembaga. Sejak tahun 2001 lebih dari 70 mutasi gen yang berbeda telah berhasil diketahui sehingga sulit untuk menegakkan diagnosis dengan pemeriksaan genetik.

Gejala-gejala khas timbul antara usia 30 hingga 60 tahun dan rata-rata diagnosis ditegakkan pada usia 17 tahun. Setengah dari keseluruhan penderita pertama kali mengalami gangguan pada hati. Penyakit ini menyebabkan pembengkakan dan perlunakkan hati. Kadang-kadang disertai demam, gejala-gejala seperti penyakit lainnya seperti radang hati karena virus dan infeksi mononukleosis. Meningkatnya kadar enzim hati di dalam darah menunjukkan kerusakkan jaringan hati yang serius. Bentuk kerusakkan jaringan hati ini seperti degenerasi perlemakan. Tanpa penanganan medis yang tepat maka kerusakkan jaringan hati berlanjut dan berubah menjadi sirosis hati. Hepatitis fulminan adalah suatu keadaan berat yang mendadak dan dapat menyebabkan kematian. Peradangan dan kerusakkan jaringan hati yang berat ini menyebabkan jaundis (kuning), penimbunan cairan di dalam rongga perut, rendahnya kadar protein di dalam sirkulasi darah, gangguan pembekuan darah, pembengkakan otak dan anemia akibat penghancuran sel-sel darah merah yang abnormal.

Gejala-gejala pada saraf umumnya muncul pertamakali pada setengah dari seluruh penderita. Gejala-gejala saraf terjadi akibat penimbunan tembaga pada otak dan susunan saraf. Rata-rata gejala pada saraf terjadi pada usia 21 tahun. Gejala-gejala saraf berupa tremor (gemetar) pada tangan, gerakkan tubuh yang tidak terkendali, kejang, mulut berbusa, kesulitan menelan, kesulitan berbicara dan sakit kepala. Tetapi tidak mempengaruhi inteligensi penderita.

Kira-kira 1/3 dari keseluruhan penderita penyakit Wilson memiliki gejala-gejala psikiatri yang bervariasi sebagai gejala awal dari penyakit tersebut. Gejala-gejala psikiatri berupa tidak mampu menguasai diri, depresi, sangat peka, mudah marah dan tingkah laku yang kurang pantas.

Gejala-gejala lain yang mungkin timbul adalah gangguan pada persendian, gejala-gejala artritis dan keluhan-keluhan pada tulang rangka seperti osteoporosis. Adakalanya penderita mengalami batu pada ginjal, gangguan metabolisme gula darah dan siklus haid tidak teratur bahkan tidak haid samasekali yang bersifat sementara.

Diagnosis

Diagnosis penyakit Wilson relatif mudah ditegakkan dengan beberapa pemeriksaan yang berbeda, namun penyakit ini jarang sekali terjadi sehingga diagnosis sering terlambat ditegakkan. Pemeriksaan untuk menegakkan penyakit Wilson dapat dilakukan pada penderita dengan gejala atau tanpa gejala-gejala penyakit. Sangat penting menegakkan diagnosis dengan cepat dan tepat saat terjadi kerusakkan jaringan hati sebelum ada tanda-tanda lain penyakit ini.

Cara mudah untuk menegakkan diagnosis penyakit Wilson adalah dengan mengukur jumlah glikoprotein yang disebut juga seruloplasmin di dalam darah. Kadar seruloplasmin yang rendah digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit ini pada sekitar 80% penderita. Tetapi cara ini tidak efektif bagi wanita yang minum pil kb, wanita hamil atau bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan.

Pemeriksaan kedua adalah pemeriksaan mata untuk mendeteksi kelainan khas berupa cincin tembaga yang menumpuk pada membran kornea (cincin Kayser-Fleischer). Cara ini mudah diperiksa dan sangat berguna dalam menegakkan diagnosis pada penderita yang telah menunjukkan gejala-gejala. Pemeriksaan ini tidak efektif pada penderita tanpa gejala. Pemeriksaan diagnostik ini tidak dapat dilakukan sendiri untuk menentukan diagnosis penyakit ini karena pada beberapa penderita dengan penyakit hati tetapi bukan penyakit Wilson akan memberikan hasil yang positif.

Pemeriksaan ketiga uantuk menegakkan diagnosis penyakit Wilson adalah menentukan kadar tembaga pada jaringan hati. Hal ini dilakukan dengan melakukan biopsi pada jaringan hati. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam menegakkan diagnosis penyakit Wilson, tetapi pemeriksaan ini merupakan cara tersulit dibandingkan cara lainnya.

Pemeriksaan lainnya yang sangat berguna adalah mengukur kadar tembaga pada urin dalam sehari (pada penyakit Wilson kadar tembaga dalam urin sangat tinggi). Pemeriksaan laboratorium lainnya adalah kemampuan seruloplasmin penderita untuk mengikat tembaga (pada penyakit Wilson kemampuan ini berkurang). Dan pemeriksaan yang terakhir adalah dengan melakukan pemeriksaan genetic. Pada beberapa penderita dapat didiagnosis melalui pemeriksaan DNA untuk menentukan apakah mereka membawa dua gen yang menyebabkan penyakit Wilson. Pemeriksaan ini tidak selalu berguna untuk seluruh pasien dan kebanyakkan digunakan untuk memeriksa kakak-adik dari penderita.

Terapi

Pengobatan jangka panjang dengan D-penisilamin atau trientin hidroklorid. Kedua obat ini akan menyingkirkan timbunan tembaga dari dalam tubuh dengan cara mengikat tembaga dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Diet seng asetat dan rendah tembaga adalah cara untuk mengobati penyakit Wilson.

Penisilamin menyebabkan beberapa efek samping yang serius:

* nyeri sendi
* gangguan saraf
* lupus eritematosa sistemik
* menurunnya seluruh komponen darah
* gangguan pembekuan darah
* reaksi alergik

Jika penderita mengalami efek samping penisilamin maka dosisnya dikurangi. Alternatif lainnya adalah dengan steroid yang digunakan untuk mengurangi reaksi sensitif. Trientin memiliki efek samping yang sangat sedikit tetapi harus dalam pengawasan yang ketat.

Pengobatan dengan seng juga efektif untuk menyingkirkan timbunan tembaga dalam tubuh. Seng adalah logam yang bekerja menghambat penyerapan tembaga dan mengikat tembaga dalam sel-sel usus halus hingga seluruh tembaga dikeluarkan bersama tinja kuranglebih 1 minggu kemudian. Keuntungan terapi dengan seng adalah efek samping seng yang tidak toksik bagi tubuh walaupun cara kerjanya lebih lambat dari obat-obat lain. Dengan cara ini memerlukan waktu 4 hingga 8 bulan hingga seng bekerja efektif menyingkirkan seluruh tembaga dari dalam tubuh.

Penderita juga diharuskan untuk menjalani diet rendah tembaga, dengan rata-rata asupan tembaga yang diizinkan 1,0 mg/hari. Makanan-makanan yang arus dihindarkan karena banyak mengandung tembaga adalah hati dan kerang-kerangan. Penderita juga diharuskan untuk mengawasi air yang mereka minum untuk menghindari peningkatan kadar tembaga di dalam darah. Yang terbaik adalah meminum air yang disuling.

Prognosis

Tanpa terapi, penyakit Wilson dapat berakhir dengan kematian. Dengan terapi, gejala-gejala akan berlanjut dan memburuk selama 6 hingga 8 minggu pertama. Setelah saat itu, perbaikan nyata mulai terlihat. Bagaimanapun, pengobatan berlanjut hingga beberapa tahun (2 atau 5 tahun) untuk memperoleh hasil yang maksimal pada otak dan hati. Walaupun demikian banyak penderita yang telah diobati, kadar tembaganya tidak pernah mencapai kadar yang normal. Penderita penyakit Wilson membutuhkan terapi pemeliharaan dengan obat-obat anti tembaga sepanjang hidupnya untuk mencegah meningkatnya kadar tembaga di dalam tubuh. Penghentian sementara terapi dapat menyebabkan kekambuhan yang menetap dan dapat menyebabkan kematian.

No comments: